Friday, March 30, 2007

Nusa Dua Island, Bali




Date: Saturday, 3 March 2007
Location: Nusa Dua Islands, Nusa Dua, Bali, Indonesia

It was on Saturday morning, just before we catched our flight back to Singapore. The kids' favourite is the waterblow.

Sunday, March 25, 2007

Ngopi di Geylang




Date: Sunday, 25 March 2007
Location: Geylang Famous Beef Kway Teow, Geylang Lorong 9

After jamming session with my Kemejas friends at Wee Lee Studio in Aljunied, we headed to Geylang for drinks and some kway teow and chicken wings for snacks.

After which, the group went to have some durians for dinner, that's why they are called "Gank Duren". :) Of course, I had to skip it since I cannot eat durians, due to legacy issues. :)

Friday, March 23, 2007

Kronologis

Kukuh TW, teman blogger yang juga teman lama saya waktu di BemoNet dulu, mengundang saya untuk mencoba Kronologis, sebuah blog engine yang lebih dikhususkan untuk pengguna ponsel dan PDA, walaupun sebenarnya bisa juga diakses dari PC biasa. Beralamat di http://kronologis.com/ , tampilan blog engine ini sangat sederhana, mengingat memang blog engine ini lebih diperuntukkan untuk pengguna ponsel dan PDA.


Saya sendiri sudah mencobanya, dan ternyata cukup useful untuk update pendek sehari-hari yang tidak perlu (baca: tidak pantas) menjadi artikel utama blog. Dan juga ada script yang bisa kita gunakan untuk memasang jurnal Kronologis kita sebagai sideblog di sidebar blog kita. Saya sendiri sudah memasangnya, bisa Anda lihat di sidebar Planet Indra, Minda Indra dan Rumah Indra. Sebenarnya ada RSS feed-nya
juga yang bisa saya gunakan untuk dimasukkan ke blog aggregator Planet
Indra saya, tapi untuk sementara ini masih saya pertimbangkan apakah
perlu dimasukkan atau tidak. Saya tidak tahu apakah kita bisa masang script-nya di blog Multiply ini.


Selain itu, juga ada fasilitas pertemanan, mirip dengan sistem pertemanan di Multiply atau Friendster.
Tapi menurut saya, fasilitas tersebut tidak terlalu bermanfaat. Sistem
komentar sudah pasti ada (kalau tidak ada, bukan blog namanya), dan
komentar yang ada akan ikut ditampilkan oleh script untuk sideblog. Kita pun bisa mengomentari jurnal/entry
user lain di Kronologis (istilah Kukuh: kroner lain), tidak peduli
teman atau tidak. Makanya, saya bilang sistem pertemanannya kurang
begitu bermanfaat. :)


Penjelasan Kukuh mengenai perbedaan antara nge-blog dan nge-kron (walah, istilahnya) bisa dilihat disini. Last but not least, yang paling penting, fasilitas ini gratis. :) Mudah-mudahan bisa bertahan lama. Keep up the good work, Kuh. :)



Thursday, March 22, 2007

Warung Nasir dan Kedai Ibu


Dalam dua hari terakhir ini, saya berkesempatan menikmati makan siang di dua tempat makan makanan Indonesia di Singapura: Warung Nasir dan Kedai Ibu.

Warung Nasir

Warung Nasir ini terletak di salah satu ruko (shophouse) yang berjejer di Killiney Road, seberang gedung Comcentre SingTel, tidak jauh dari stasiun MRT Somerset. Kalau dari stasiun MRT Somerset, jalan ke arah perempatan Exeter Road dan Killiney Road. Nyeberang Killiney Road ke arah timur, lalu belok kanan, nyusur Killiney Road ke arah selatan. Di sebelah kiri ada deretan ruko-ruko (shophouses), diantaranya ada kios Starhub, tempat jualan ban mobil, dan kios Killiney Kopitiam yang terkenal itu. Nah, Warung Nasir ini pas di sebelahnya Killiney Kopitiam.

Sistemnya kayak nasi padang Melayu, kita dikasih nasi lalu bisa milih lauknya. Bedanya, rasanya lebih meng-Indonesia, berbeda dengan kios-kios nasi padang Melayu yang banyak terdapat di food court disini. Saya memilih rendang ayam yang ternyata enak banget, paru (yang juga enak) dan sayur. Porsi nasi yang disediakan kecil, walaupun kita bisa minta nasi tambah pas order (mirip restoran padang di Indonesia).

Sayangnya, harganya cukup mahal untuk ukuran nasi padang. Saya dan istri memesan dua porsi makanan plus dua minuman untuk berdua, habis sekitar 15 dollar (Singapura), atau sekitar 7.5 dollar per orang termasuk minum.

(Picture taken from http://food.recentrunes.com/)

Kedai Ibu

Kemarin siang, saya janjian dengan beberapa teman komunitas Indo-Sing seperti Audi Pramananda, Roni Subrata, Ricky Korompis dan Edy Panyun untuk makan siang bareng di Kedai Ibu. Kedai masakan Indonesia asli ini dimiliki oleh Teh Ellen, dan berlokasi di Tanjong Pagar Complex, Keppel Road.

Berbeda dengan Warung Nasir yang berada di daerah Orchard, Kedai Ibu ini terletak di selatan CBD, jadi bagi turis Indonesia yang kebanyakan menginap di hotel-hotel di daerah Orchard, agak sulit untuk datang kesini. Kedai ini memang lebih dikhususkan untuk orang-orang yang bekerja di sekitar situ. Buka-nya pun hanya hari kerja Senin sampai Jum'at, sementara Sabtu dan Minggu tutup.

Kalau Warung Nasir itu adalah warung padang Melayu yang meng-Indonesia, Kedai Ibu benar-benar menyediakan masakan asli Indonesia. Memang ada sedikit touching rasa Melayu untuk mengakomodir pelanggannya yang kebanyakan orang Singapura Melayu, tapi rasa Indonesianya lebih terasa. Saya memesan ayam panggang bumbu rujak yang benar-benar nikmat sekali, goreng paru yang juga enak, dan sambal goreng yang enak. Potongan ayam panggangnya gede banget, lebih gede dari potongan ayam panggang yang biasa kita dapatkan di kedai Indonesian BBQ di food court lain.

Harganya? Murah banget. Saya tadi pesan nasi putih sama ayam panggang (potongan besar), paru dan sambal goreng, cuma $3.50. Bisa dibandingkan (bahkan lebih murah) dibandingkan porsi nasi padang Melayu di banyak hawker centre atau food court lainnya. Cuma separo-nya harga di Warung Nasir, dengan rasa yang sama enaknya.

Secara umum, saya merekomendasikan kedua tempat makan tersebut bagi orang Indonesia yang mungkin lagi jalan-jalan ke Singapura, dan kurang cocok dengan masakan Melayu disini dan ingin menikmati makanan Indonesia asli. Selain kedua tempat makan tersebut, tentu saja masih banyak tempat makan lainnya di Singapura yang menyediakan makanan khas Indonesia, seperti Kantin Aneka, Ayam Bakar Ojolali, Ayam Penyet Ria, Es Teler 77 dan lain-lain. List-nya bisa dilihat disini.

Kedai Ibu




Date: Thursday, 22 March 2006, during lunch time
Location: Kedai Ibu, Tanjong Pagar Complex, Singapore.

Had a very nice lunch at Teh Ellen's Kedai Ibu today, with some of my friends from the Indo-Sing community, such as Audi, Roni, Ricky and Edy.

Friday, March 16, 2007

Quicklink: A Jakarta-Bandung Travelogue

(Pictures taken from the article)

A nice travelogue written by a Malaysian friend on his trip to Jakarta and Bandung, last month. Rush Murad is a Malaysian blogger based in Sarawak, and the travelogue is written in Malay. I really enjoy reading it. He also put some nice photos in the article.

Quite unfortunately, he was involved in an accident while the car he was taking had the brakes failed once cruising down the steep slope of Mount Tangkuban Perahu, north of Bandung. Thank God, he is safe and sound, albeit a small injury.

You can read the travelogue here.

Thursday, March 15, 2007

Bali Trip (Bagian 2): Jalan-jalan ke Bedugul

(Lanjutan dari Bagian 1)

Memanfaatkan mobil yang kita sewa malam sebelumnya waktu tiba di bandara Ngurah Rai, hari Minggu, 25 Februari 2007, kita habiskan untuk jalan-jalan di Bali. Ini mengingat Senin besoknya, saya sudah harus mengikuti konferensi APRICOT 2007. Hari minggu pagi itu, setelah sarapan di hotel, kita langsung meninggalkan Nusa Dua ke arah utara. Tujuan kita adalah Danau Bratan, Bedugul, melalui Legian dan Mengwi.

Dari arah Nusa Dua, kita menyusuri jalan bypass Ngurah Rai ke arah utara, melewati Jimbaran dan ujung landasan pacu bandara Ngurah Rai. Setelah melewati bunderan di depan DFS Galeria, kita memasuki jalan bypass baru bernama Sunset Road, ke arah Legian. Dengan jalan baru ini, kita bisa langsung ke Legian tanpa melalui Kuta yang terkenal suka macet. Tujuan pertama kita adalah toko aksesoris (beads) di Jalan Pura Bagus Teruna (Jalan Werkudara), yang pernah kita datangi sewaktu kunjungan terakhir kita ke Bali beberapa tahun yang lalu. Namun, ternyata toko yang hendak kita kunjungi sudah tutup, tidak lagi beroperasi. Kita pun keluar ke Jalan Raya Legian dan parkir disana sambil menunggu istri berbelanja di banyak toko aksesori yang berjajar disana. Foto-foto selama di Legian pada pagi itu bisa dilihat disini.

Kita pun meneruskan perjalanan ke arah utara. Setelah isi bensin di daerah Seminyak (kita isi "cuma" 20 liter yang ternyata kebanyakan untuk round-trip ke Bedugul, saking iritnya), kita pun meneruskan perjalanan ke arah Mengwi, melalui Kerobokan. Tadinya kita hendak mampir ke Tanah Lot, yang terletak tidak jauh dari sana (sekitar 30 menit perjalanan mobil dari Kerobokan lewat jalan baru ke arah Canggu), tapi akhirnya kita memutuskan untuk skip Tanah Lot dan terus ke arah Mengwi. Tujuan kita berikutnya adalah Pura Taman Ayun di Mengwi, yang ternyata "terpaksa" kita skip juga karena di Mengwi, jalanan menjadi satu arah dan saya tidak tahu mana belokan yang ke arah Pura Taman Ayun. Nyasar! :) Akhirnya kita memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke arah Bedugul.

Jalanan ke arah Bedugul lurus terus walaupun nanjak sedikit, tapi setelah melewati Pacung dan mendekati Bedugul, jalanan mulai menaik tajam dan berkelok-kelok. Tidak lama kemudian, ada pertigaan dengan jalan belok ke kanan ke arah Taman Wisata Bedugul, dan kita pun pergi ke arah sana. Setelah keluar dari mobil, baru terasa kalau udara di sekitar Bedugul ternyata dingin, mungkin karena lokasinya cukup tinggi dari permukaan laut.

Dari tempat parkir mobil, kita harus menuruni sebuah jalan menurun yang terjal sebelum sampai ke pinggir danau, dengan banyak kios-kios yang menjual makanan dan souvenir di sebelah kiri jalan. Taman Wisata Bedugul ini ternyata hanya sebuah dermaga di pinggir sebelah selatan danau Bratan, dengan beberapa restoran dan orang-orang yang menawarkan jasa memancing dan naik perahu. Kita sempat foto-foto di dermaga-nya sebelum meneruskan perjalanan ke Pura Ulun Danu Bratan. Foto-foto di Taman Wisata Bedugul bisa dilihat disini.

Dari jalan keluar Taman Wisata Bedugul, kita berbelok ke arah kanan, terus menuju ke utara. Setelah melewati Candikuning, sebuah kota kecil di sebelah barat daya danau, kita akan melihat pintu masuk ke tempat parkir Pura Ulun Danu Bratan di sebelah kanan jalan. Pura ini terletak di sebelah barat danau Bratan, dan katanya pura ini berada di atas sebuah pulau kecil di pinggir danau. Waktu kita kesana, pulaunya kelihatannya menyatu dengan daratan di pinggir danau, mungkin karena air danau sedang surut.

Di samping tempat parkir, ada banyak toko-toko souvenir yang berjajar. Setelah melewati pintu masuk, kita akan memasuki taman yang cukup indah, dan juga dilengkapi dengan teman bermain anak-anak. Inka dan Irza senang sekali bermain disana, bersama-sama anak-anak lain yang kelihatannya anak-anak asli Bali. Pura Ulun Danu Bratan terletak di belakang taman itu, menghadap ke arah danau. Indah sekali. Kita pun banyak membuat foto-foto di sana, yang bisa dilihat disini.

Setelah puas menghabiskan waktu di Pura Ulun Danu Bratan, kita pun makan sang di rumah makan Ayam Bakar Taliwang, yang kebetulan terletak pas di seberang kompleks parkiran pura. Rumah makan kecil sih, tapi makanannya lumayan enak, terutama ayam bakar pelecing-nya yang pedes itu. Kita pun memuaskan tenggorokan dengan minuman seperti Fanta dan Fruit Tea yang tidak bisa ditemukan di Singapura. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Setelah makan siang, kita meneruskan perjalanan ke arah utara, tepatnya ke Danau Buyan, yang terletak beberapa kilometer di sebelah barat laut Danau Bratan. Dari Bedugul ke arah utara, kita akan melewati kota kecil Pancasari, dekat terminal bus ada pertigaan, kita pun belok ke kiri ke arah Danau Buyan. Sebenarnya, pemandangan di Danau Buyan ini tidak kalah indahnya, tapi tempat wisatanya masih belum "digarap" sebagus Danau Bratan. Dari sana, ada jalan setapak menyusuri danau ke arah Danau Tamblingan, beberapa kilometer ke arah barat dari Danau Buyan, cocok buat mereka yang suka trekking. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Tadinya kita ingin naik mobil meneruskan perjalanan ke Danau Tamblingan, tapi mengingat hari yang semakin sore, dan perjalanan kesana cukup jauh karena harus memutar danau, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke arah Denpasar. Dalam perjalanan pulang, kita mampir ke Strawberry Stop, sebuah kebun stroberi dengan taman yang dilengkapi dengan tempat bermain untuk anak-anak. Kebun stroberi ini terletak tidak jauh dari Pura Ulun Danu Bratan, beberapa ratus meter ke arah utara. Inka dan Irza asyik bermain disana, sementara saya dan istri memesan strawberry milk shake yang rasanya segar dan nikmat sekali. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Kembali melewati Mengwi ke arah Denpasar, baru kelihatan belokan ke kiri yang ke arah Pura Taman Ayun. Tapi mengingat hari sudah semakin sore, terpaksa kita skip Pura Taman Ayun pada saat itu. Kita pun meneruskan perjalanan ke arah Kuta, dan sempat jalan-jalan di Matahari Kuta Square sebelum akhirnya kembali ke hotel di Nusa Dua. Mobil diambil oleh petugas penyewaan mobil di hotel, jadi kita tidak perlu mengantar mobil kembali ke bandara.

(Bersambung)

Jimbaran, Bali




Date: Friday night, 2 March 2007

Location: Ramayana seafood restaurant, at the end of Jalan Pemelisan Agung, Jimbaran, Bali.

Kuta, Bali




Date: 1-2 March 2007

Locations:
- Joger Store, Jalan Raya Kuta, Kuta, Bali
- Bali Bomb Memorial monument, site of Sari Club, Jalan Legian, Kuta, Bali
- Kuta Beach, Kuta, Bali

Tuesday, March 13, 2007

Bali Trip (Bagian 1): Perjalanan ke Bali

Pada tanggal 24 Februari 2007 sampai tanggal 3 Maret 2007 yang lalu, saya pergi ke Bali untuk menghadiri konferensi APRICOT 2007 yang diadakan di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua. Mumpung hotel dibayarin kantor, saya sekalian mengajak istri dan anak-anak agar mereka bisa berlibur di Bali selama saya mengikuti konferensi. Lumayan, seminggu penuh tinggal disana dengan gratis. :) Walaupun, tentu saja tiket pesawat mereka harus tetep bayar sendiri.

Karena saya dibelikan tiket Garuda Indonesia oleh kantor, maka saya membeli tiket untuk penerbangan yang sama bagi istri dan anak-anak, supaya kita bisa berangkat ke Bali dan pulang ke Singapura bersama-sama. Kita berangkat hari Sabtu, 24 Februari 2007, naik pesawat GA841 yang lepas landas dari bandara Changi jam 17:50 dan sampai di bandara Ngurah Rai, Bali jam 20:20 malam. Mengingat besoknya ada satu hari Minggu sebelum saya ikut konferensi hari Seninnya, kita memutuskan untuk menyewa mobil di bandara untuk kita gunakan sampai Minggu malam besoknya.

Setelah hunting di beberapa kios tempat penyewaan mobil yang ada di bandara Ngurah Rai, kita memutuskan untuk menyewa sebuah mobil mungil, Chevrolet Spark, dari tempat persewaan mobil bernama "Adira". Harganya sekitar 200 ribu rupiah untuk pemakaian 24 jam, tanpa supir dan belum termasuk bensin, cukup mahal karena kita menyewa di bandara. Kalau kita menyewa di luar bandara, harganya mungkin bisa lebih murah.

Kita pun langsung membawa mobil dan semua barang bawaan ke Nusa Dua, sekitar setengah jam perjalanan dari bandara. Keluar bandara, kita tinggal langsung lurus sampai ketemu pertigaan (T-junction) bypass Ngurah Rai, lalu belok kanan dan terus menyusuri bypass Ngurah Rai ke arah selatan, yang kemudian akan berbelok ke arah timur di sekitar Jimbaran. Jalan bypass tersebut akan berakhir di sebuah perempatan di sebuah desa bernama Bualu. Setelah perempatan itu, kita akan memasuki kompleks perhotelan mewah Nusa Dua, dengan sistem keamanan yang ketat. Mobil akan diperiksa dua kali, pertama kali pas memasuki kompleks Nusa Dua, dan kedua kalinya pas memasuki kompleks hotel.

Kita menginap di Melia Bali Hotel, sebuah hotel yang tidak terlalu jauh dari tempat konferensi. Ada shuttle bus tersedia dari hotel ke tempat konferensi untuk peserta konferensi, walaupun saya kadang lebih memilih berjalan kaki ke tempat konferensi. Tempat konferensi BICC itu terletak di Westin Resort, yang hanya berjarak dua hotel dari Melia, menyusuri pantai Nusa Dua yang indah.

Fasilitas hotel Melia Bali ini cukup baik, dengan kolam renang yang besar, pantai yang dangkal dan tidak berombak sehingga kita bisa berjalan sampai jauh ke tengah laut, dan staf hotel yang ramah-ramah. Makanan yang disediakan untuk breakfast juga enak-enak, walaupun kita-kita yang Muslim harus pintar-pintar memilih makanan mengingat banyak makanan yang mengandung babi. Untungnya, mereka menandai makanan-makanan yang halal atau vegetarian, seperti nasi goreng dan mi goreng-nya, sehingga memudahkan kita untuk memilih makanan.

Foto-foto selama perjalanan dari Singapura menuju Bali bisa dilihat disini, sedangkan foto-foto di Melia Bali Hotel bisa dilihat disini.

(Bersambung)

Sunday, March 11, 2007

Kemejas




Date: Sunday, 11 March 2007.
Location: Boon Studio, Potong Pasir, Singapore.

Some personnels of Kemejas, the band group I sometimes hang out with. One of the key personnels, eRBe, was not around.

Kemejas Multiply site: http://kemejas.multiply.com/
Kemejas Wiki information: http://wiki.indo-sing.org/index.php/Kemejas

Taliwang Baru Restaurant, Denpasar




Date: Thursday, 1 March 2007.
Location: Taliwang Baru Restaurant, Jl. Teuku Umar, Denpasar, Bali.

As requested by Teh Coni, here are the pictures. :) :)

Ubud Monkey Forest, Bali




Date: Thursday, 1 March 2007
Location: Sacred Monkey Forest Sanctuary, Padangtegal, Ubud, Bali, Indonesia.

Full articles will follow later. :)

Thursday, March 8, 2007

Flashback: Adam and Hanan's Birthday Party, March 2006




Date: Sunday, 5 March 2006
Event: Adam and Hanan's birthday party
Location: West Coast Park, Singapore

This is another flashback, regarding an event exactly slightly more than a year ago. I had to move this photo album from MyPhotoAlbum here, because they are going to terminate my album there pretty soon.

Full article with regards to this event can be found here.

Wednesday, March 7, 2007

Muji Painting, Ubud




Date: Thursday, 1 March 2007

Location: Muji Art Family Painting Studio, Mawang Village (near Singapadu), South Ubud, Bali, Indonesia.

Aki and Ene arrived in Bali




What a delightful surprise for Inka and Irza. Aki and Ene, their grandparents (my parents) followed them to Bali. They arrived in Bali on Wednesday, 28 February 2007. We decided not to inform the kids that their grandparents are coming in, so when they showed up at Melia Bali Hotel, the kids were pleasantly very surprised.

Tuesday, March 6, 2007

Bali Collection, Nusa Dua




Date: Tuesday, 27 February 2007
Location: Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Indonesia

Full articles will follow later. :)

Nusa Dua Beach, Bali




Date: 26-28 February 2007
Location: Nusa Dua Beach, Bali, Indonesia

Full articles will follow later. :)

Sederhana Padang Restaurant, Bali




Date: Monday, 26 February 2007
Location: Sederhana Padang Restaurant, Ngurah Rai Bypass (near Kuta),
Bali, Indonesia

Full articles will follow later. :)

Saturday, March 3, 2007

Melia Bali Hotel (Part 2)




Date: 26-28 February 2007
Location: Melia Bali Hotel, Nusa Dua, Bali, Indonesia

Strawberry Stop, Bedugul, Bali




Date: Sunday, 24 February 2007
Location: Strawberry Stop, north of Candikuning/Bedugul, near Bratan Lake, Bali, Indonesia.

Full articles will follow later. :)

Buyan Lake, Bali




Date: Sunday, 25 February 2007
Location: Danau Buyan (Buyan Lake), north of Bedugul, Bali, Indonesia.

Full articles will follow later. :)

Thursday, March 1, 2007

Ayam Bakar Taliwang Restaurant, Candikuning




Date: Sunday, 25 February 2007
Location: Ayam Bakar Taliwang Restaurant, near Candikuning/Bedugul, just opposite the Pura Ulun Danu Bratan, Bali.

Full articles will follow later. :)

Pura Ulun Danu Bratan, Bratan Lake, Bali




Date: Sunday, 25 February 2007
Location: Pura Ulun Danu Bratan, near Candikuning/Bedugul, Bratan Lake, Bali, Indonesia.

Full articles will follow later. :)

Bedugul, Bratan Lake, Bali




Date: Sunday, 25 February 2007
Location: Taman Wisata Bedugul, Bratan Lake (Danau Bratan), Bali, Indonesia.

Full articles will follow later. :)